Saturday, March 5, 2016

Perkembangbiakan Vegetatif pada tumbuhan



1. Setek
Ø  Setek adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan atau menanam potongan-potongan batang tumbuhan induknya. 
Ø  Setek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
·         Setek Batang
·         Setek Daun
Ø  Stek tanaman yang dilakukan pada tanaman berumur panjang atau tanaman menahun sebaiknya diambilkan dari pohon induk yang telah berbuah sebanyak 2-3 musim secara beturut-turut, sehingga bibit yang dihasilkan akan lebih berkualitas. Cabang atau batang yang digunakan paling tidak telah mencapai umur 1-3 tahun. Cabang atau batang yang telah berumur 1-3 tahun dapat amati dengan warna kulit yang sudah kecokelatan, dan minimal berukuran sebesar pensil. Bibit stek akan mudah mati jika cabang yang digunakan terlalu kecil atau berasal dari tunas air. Kalaupun bibit stek tersebut bisa tumbuh, maka tanaman yang dihasilkan akan rapuh atau mudah roboh dan masa berbuah pun akan cukup lama. Sebaliknya jika menggunakan cabang atau batang yang terlalu tua, maka bibit stek yang ditanamakan terlalu lama menghasilkan akar, sehingga besar kemungkinan tanaman akan mudah kering dan mati.
Ø  Langkah-langkah :
a) Setek Batang
  1. Langkah pertama sebelum melakukan stek batang adalah mempersiapkan media. Media yang digunakan adalah kompos halus dan pasir dengan perbandingan 1:1. Dapat juga menggunakan media berupa campuran dari sebuk gergaji dan kompos dengan perbandingan 1:1.
  2. Media dicampur hingga rata kemudian ditempatkan pada pot atau bak yang telah di beri lubang air dengan ketinggian tidak kurang dari 10 cm.
  3. Media yang telah dimasukkan dalam pot atau bak kemudian disiram dengan air secukupnya.
  4. Untuk melakukant teknik stek lunak dan stek setengah lunak, dilakukan pada ranting atau cabang tanaman berdiameter 0,5 cm kemudian dipotong sepanjang 10-13 cm di bawah tangkai daun terbawah. Buang daun bagian bawah, kurang lebih setengah dari jumlah seluruh daun.
  5. Untuk melakukan teknik stek keras, lakukan pemotongan pada ranting atau cabang tanaman sepanjang 20 cm. Bagian atas ranting atau cabang tanaman tersebut dipotong pada bagian setengah lunak. Sementara itu, potongan pada bagian bawah dilakukan sepanjang 20 cm dari potongan bagian atas. Sisakan paling sedikit tiga helai daun pada bagian atas, sementara daun yang lebar dipotong setengahnya.
  6. Untuk mempercepatpertumbuhan akar, oleskan Hormon Tumbuhan dalam bentuk tepung ataucairan pada 2-3 cm pangkal stek.
  7. Masukkan atau tanampangkal stek tersebut kedalam media yang telah disiapkan.
  8. Bibit stek yang sudah ditanam disemprot air menggunakan sprayer kemudian ditutup dengan plastik tembus sinar atau paranet.
  9. Letakkan bibit stek tersebut di tempat teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung.
  10. Bila dalam waktu 1 minggu daun pucuknya masih segar, kemungkinan besar stek berhasil dan sudah berakar.
  11. Umur bibit stek hingga dapat dipindah tanamkan bergantung pada jenis tanamannya, pada umumnya pada pindah tanaman dapat dilakukan setelah bibit berumur satu bulan. Selain jenis tanaman, teknik stek keras biasanya juga lebih lama untuk dapat dilakukan pindah tanam.
  12. Bibit stek yang sudahsiap pindah tanam dipindahkan kedalam pot individu dan dibiarkan tumbuh hingga cukup besar hingga dapat dipindah tanam ke lahan. Usahakan untuk selalu menjaga media tanam bibit stek agar tidak mengalami kekeringan. Namun, untuk menjaga kelembaban tersebut, penyiraman dilakukan jangan sampai berlebihan.
b) Setek Daun
1.      Memilih daun dari tanaman yang ingin disetek. (Pilih daun yang dewasa/tua)Memilih daun yang dewasa/tua ini sangat penting, karena daun yang sudah dewasa akan mengurangi resiko dari cepat membusuk pada daun tersebut.
2.      Mengolah tanah atau menggemburkan untuk semai tanaman.
3.      Meletakan daun tumbuhan yang ingin disetek. (Letakkan irisan daun di penyemaian, ini harus hati hati dan letakan daun – daun secara berjejer, asal jangan sampai daun tersebut bertumpuk.
4.      Taburi daun tumbuhan tipis asal irisan daun tidak kering. Jaga kelembaban. Untuk menjaga kelembaban tetap stabil dapat disungkup dengan plastik atau ditutup memakai plastik atau dimasukkan dalam rumah plastik, green house.
Setelah 3 minggu kemudian, akar sudah mulai tumbuh tapi tunas belum kelihatan. Media semai dijaga jangan sampai kering dan juga jangan terlalu basah .Anakan hasil stek siap setelah berumur  5 – 6 bulan.

Ø  Keuntungan dan kerugian:
a) Keuntungan            :           - Tidak terkendala musim/waktu.
                                    - Individu baru mempunyai umur yang sama dengan induknya sehingga cepat berbuah.
                                    - Individu baru mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
                                    - Bisa memperbanyak secara kontinyu.
b) Kerugian     :           - Lebih rumit dibandingkan dengan biji.
                                    - Harus memiliki pohon induk.
                                    - Lebih mahal dibandingkan biji.
                                    - Perakaran lebih lemah dibandingkan biji.





2. Merunduk :
Merunduk adalah proses pembiakan vegetative buatan yang dilakukan pada tumbuhan bercabang panjang dengan merundukkannya ke tanah. Jadi, batang tanaman itu ditundukkan ke tanah agar dapat berkembangbiak. Tetapi, kita harus menimbun batang tanaman dengan tanah. Dari ruas-ruas batang tanaman tersebut akan tumbuh akar dan menjadi tanaman yang baru

Keuntungan merunduk :
- Sifat buah/bunga sama dengan induknya, dapat menghasilkan individu baru dgn cepat.
- Tingkat keberhasilannya tinggi.

Kerugian merunduk :
Ø  Tidak banyak bibit yang dihasilkan.
Ø  Hanya bisa dilakukan pd tanaman yg dahannya elastis & cukup dekat dgn permukaan tanah, tidak dapat dilakukan pd tanaman yg relatif besar.

Langkah langkah melakukan perkembangan
   Vegetatif buatan merunduk :
1.      Carilah tanaman yang memiliki ranting panjang
2.      Bengkokkan  ranting tanaman tersebut ke arah tanah
3.      Biarkan ujung dari ranting tetap berada di permukaan tanah
4.      Tunggu hingga pada bagian tertimbun, tumbuh akar
5.      Setelah akar tumbuh banyak dan kuat potong ranting
6.      Setelah terpisah dari induknya
















3. Menyambung
Menyambung adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman, sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul. Perhatikan contoh berikut:
  • Tomat dengan terung, adalah contoh tumbuhan sekeluarga yang bisa disambung.
  • Durian yang lama tumbuh dibandingkan dengan Lai. Maka supaya cepat tumbuh dan berbuah, tunas durian disambungkan dengan pokok lai.
  • Kopi, ketela pohon, mangga dll

Umumnya calon batang atas adalah tanaman yang produksinya diutamakan sedangkan batang bawah adalah batang yang memiliki ketahanan terhadap faktor lingkungan seperti kekeringan dan lain sebagainya. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.

Misalnya, ada dua tanaman mangga. Tanaman mangga pertama berakar kuat, tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk memperoleh pohon mangga yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.


Cara menyambung tanaman 
 
Alat dan bahan
1.    Pisau
2.    Tali plastic
3.    Dua jenis tumbuhan
4.    Kertas Koran bekas / kantong semen

Cara kerja
  1. Carilah tumbuhan yang telah tumbuh subur. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas
  2. Carilah tumbuhan kedua yang siap diambil tunasnya
  3. Gunakan pisau steril dan tajam untuk memotong tunas / pucuk tanaman yang kedua dengan panjang ± 5cm, bentuklah ujung tunas yang dipotong menyerong kiri-kanan (bentuk V terbalik) agar dapat diselipkan secara tepat pada batang bawah..
  4. Potonglah pula tunas tanaman yang akan ditempel, ujung yang akan ditempel (calon batang bawah) dipotong berbentuk huruf v
  5. Ikatlah tempelan tadi dengan tali raffia, hati-hati janngan sampai tunasnya patah.
  6. Bungkuslah sambungan tadi dengan kertas untuk menghindari sinar matahari langsung, usahakan sambungan jangan terkena air dan bagian tengahnya longgar agar tunas tidak terganggu. 
  7. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
  8. Setelah kira-kira dua minggu kemudian periksalah. Apabila daun tampak segar berarti mnegenten berhasil. Apabila daun layu atau membusuk berarti mengenten gagal dan perlu diulang kembali.
Keuntungan Menyambung
  • Tanaman dapat berproduksi lebih cepat, 
  • Hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung batang atas yang digunakan.

Kerugian Menyambung
  • Pada saat menyembung, ukuran kedua batang harus sama, karena kambium pada kedua batang harus bertemu dengan tepat. Bila tidak, proses mengenten akan gagal.
  • Jenis pohon yang bisa disambung jumlahnya terbatas, karena harus pohon yang sekeluarga.










4. Menempel
·       Definisi
Menempel adalah menggabungkan tubuh dua tanaman yang berbeda sehingga diperoleh tanaman baru.Samahalnya denga menyambung, menempel tidaktermasuk kedalamreproduksi karena tidak terjadi perbanyakan individu baru . Tujuan dari menempel adalah menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda sehingga diperoleh tanaman yang baru dengan sifat yang lebih unggul Prinsip pengerjaanya sama dengan menyambung yaitu  adalah penempelan atau penggabungan batang bawah dengan batang bagian atas. Okulasi memerlukan teknik tersendiri supaya tujuan okulasi dapat berhasil.
·       Cara Pembuatan
a. Mengiris batang bawah (membuat jendela okulasi)
Irisan ini dibuat pada bagian kulit yang halus, irisan tidak boleh terlalu dalam, dan kedalaman yang baik adalah setebal kulit batang. Jika irisan terlalu dalam dan melukai bagian kayunya dapat mengakibatkan kegagalan okulasi.

b.   Mengambil mata tempel

c.  Penyisipan/penempelan mata tunas
Mata tunas yang diperoleh kemudian disisipkan pada jendela okulasi  yang telah dibuat pada batang bawah.Penyisipan ini harus dilakukan secara hati-hati.
 
d. Mengikat tempelan
Untuk mengikat tempelan dapat menggunakan plastik polianil khlorida. Ukuran tali pengikat kira-kira panjang ± 20 cm lebar ± 1,5 cm, dan tebalnya 0,1 mm. Cara mengikat tempelan dari bawah ke atas atau sering disebut dengan sistim genteng.Perlu diperhatikan dalam pengikatan ini mata tunas jangan diikat terlalu erat.

e. Membuka ikatan
Setelah kurang lebih 1 bulan setelah pelaksanaan okulasi, ikatan dibuka untuk dilihat mata tempelnya.

Bila mata tempel masih kelihat an hijau segar dan sudah melekat dengan batang bawah pertanda okulasi ini berhasil. Bila mata tempel berwarna hijau kemerahan atau hitam maka okulasi ini gagal.
Okulasi yang berhasil

f. Memotong batang bawah
Pemotongan batang bawah dilakukan bila okulasi tersebut sudah dipastikan hidup.  Pemotongan ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
Batang bawah langsung dipotong ± 1 cm di atas okulasi/ mata tempelan dengan bentuk potongan miring kebelakang.

Batang pokok ± 10 cm di atas mata tempel, dengan tujuan apabila tunas sudah tumbuh tinggi dapat digunakan untuk mengikat tunas, agar tunas dapat tumbuh tegak lurus.  Apabila tunas sudah tumbuh mencapai ± 30 cm, maka batang bawah dipotong dengan ketinggian ± 10 cm di atas tempelan.

Tinggi pemotongan batang bawah sangat tergantung pada jenis tanamann. Misal tanaman adpokat, pemotongan batang bawah dilakukan pada ketinggian ± 30-40 cm di atas tempelan. Bila pemotongan dilakukan terlalu pendek,  tunas okulasi akan mati bersama batang di atasnya.

·         Untuk menghindari terjadinya infeksi maka luka bekas potongan segera ditutup.  Penutupan ini dapat dilakukan dengan menggunakan lilin atau cat untuk menjaga agar pertumbuhan tunas okulasi dapat tegak lurus. Tunas yang tumbuh segar diikat pada patok/tiang (bila dilakukan cara pemotongan yang pertama).

·         Tunas yang tumbuh segar diikat pada patok/tiang (bila dilakukan cara pemotongan yang pertama).
Bila pemotongan batang bawah menggunakan cara yang kedua dan ketiga, maka langsung diikat pada batang bawahnya.     
Pengikatan tunas okulasi    

·         Kelebihan
1.      Kita dapat memanfaatkan bagian tanaman yang mengalami kekurangan, misal kita mempunyai dua buah tanaman rambutan yang pertama mengalami patah dan pasti akan mati kita dapat melakukan okulasi pada tanaman yang kedua yang tidak mati dan kita dapat mendapatkan sifat dari tanaman yang sebelumya mati.
2.      Bisa mendapatkan individu baru dengan beberapa sifat unggul.
3.      Bibit batang bawah perakaran kuat tapi buah kurang bagus, sedang batang atas akar kurang dalam menyebar tetapi buahnya lebih bagus
4.      Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas  yang tinggi.
5.      Ada beberapa warna di satu pohon.
6.      Pertumbuhan tanaman yang seragam.
7.      Penyiapan benih relatif singkat.


·         Kekurangan
1.      Tanaman memiliki umur hidup yang lebih sedikit dibandingkan dengan tumbuhan yang cara berkembang biakkannya secara generatif

2.      Sifat buruk induk bisa terbawa
3.      Jumlahnya terbatas, dan caranya lebih rumit
4.      Mengakibatkan selain buahnya tidak sama dengan induknya
5.      Memiliki sifat juvenile atau masa tunggu berbuah lebih lama.
6.      Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas.
7.      Perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
8.      Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemungkinan kegiatan okulasi akan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.         





5. Mencangkok
Definisi : Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya.
Cara pembuatan :
1.Pilih dahan tanaman yang bergaris tengah kira-kira 2 cm.Panjang dahan kira-kira 100 cmdan dahan tumbuh tegak.
               
2. Sayatlah kulit cabang secara melingkar sepanjang 3-5 cm.Kulit cabang yang disayat sebaiknya berada tepat dibawah kuncup daun.

3. Keratlah kulit dahan itu dengan ujung pisau. Kikislah kambium yang mungkin masih melekat pada bagian kayu,buang lendir yang
membasahinya.

4. Keringkan bagian dahan yang telah dikupas dengan membiarkannya selama 2-5 hari.

5. Bungkuslah dahan yang telah terkelupas dengan plastik, ijuk,atau sabut. Ikatlah bagian bawah lembaran pembungkus kira-kira 6 cm di bawah sayatan.

6. Masukkan tanah basah yang telah dicampur pupuk kandang ke dalam pembungkus itu.

7. Rapikan sehingga dahan yang terkelupas itu tertutup tanah seluruhnya.Ikatlah bagian atas lembaran pembungkus.

8. Jagalah tanah pada bagaian yang dicangkok agar tetap lembap.Siramlah tanah secara teratur (pagi & sore), terutama jika tidak hujan. Untuk menyiram tanah itu, bukalah ikatan atas sementara.

9. Amatilah keadaan dahan yangdicangkok saat anda
menyiramnya.

10. Pertumbuhan akar yang sempurna membutuhkan waktu berbulan-bulan. Jika akar tumbuh sempurna, potonglah dahan tesebut dengan gergaji tepat dibawah pembungkus cangkokan.

11. Jangan langsung menanam cangkokan ini di kebun(tanah
terbuka). Cangkokan itu lebih baik disemaikan dahulu. Untukitu, isilah polybag dengan campuran tanah gembur dan pupuk kandang. Buatlah lubang pada bagian bawah polybag,kira-kira berdiameter 2 cm.

12. Tanamlah cangkokan diwadah persemaian (polybag) ini.Letakkan di tempat yang agak teduh. Waktu yang dibutuhkan untuk penyemaian kira-kira 3bulan.

13. Setelah itu semaian dapat dipindahkan ke tempat yang lebih banyak mendapat cahaya matahari.

14. Akhirnya hasil semaian(cangkokan) dapat ditanam ditanah terbuka. Untuk itu,buatlah lubang sebesar ukuran semaian polybag. Tanamlah
cangkokan bersama dengan tanah semaiannya.

15. Siramlah tanaman baru ini setiap hari.



Keuntungan & kerugian :

Keuntungan :
  • Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji
  • Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
  • Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
  • Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.
  • Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.

Kerugian :
  • Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
  • Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang.
  • Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong.
  • Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.











No comments:

Post a Comment